Dampak Perubahan Iklim yang Tidak Proporsional terhadap Anak-anak dan Pengasuh

14

Meningkatnya dampak perubahan iklim bukanlah ancaman abstrak di masa depan; hal ini sudah mengganggu kehidupan, terutama bagi anak-anak kecil dan orang-orang yang merawat mereka. Peristiwa cuaca ekstrem baru-baru ini – termasuk badai dahsyat seperti Melissa di Karibia dan kebakaran hutan di Los Angeles – menunjukkan tren yang jelas: bencana alam menjadi lebih sering dan parah.

Meningkatnya Kerentanan Anak

Anak-anak sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim karena beberapa alasan. Tubuh mereka mengatur suhu dengan kurang efisien dibandingkan orang dewasa, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap panas ekstrem. Mereka juga bernapas lebih cepat, sehingga meningkatkan paparan mereka terhadap kualitas udara buruk akibat kebakaran hutan dan polusi. Selain risiko fisik, kejadian ini juga dapat menyebabkan trauma dan perubahan perilaku pada anak kecil, yang sering kali mencerminkan stres yang dialami pengasuhnya.

Sebuah survei nasional baru-baru ini menemukan bahwa lebih dari separuh orang tua yang memiliki anak di bawah enam tahun melaporkan mengalami setidaknya satu peristiwa cuaca ekstrem dalam dua tahun terakhir, dan proporsi serupa percaya bahwa peristiwa ini berdampak negatif terhadap kesejahteraan anak-anak mereka.

Krisis Penitipan Anak Usia Dini

Sektor pendidikan anak usia dini sangat rentan. Kebakaran hutan dan angin topan telah memaksa ratusan program penitipan anak ditutup, sehingga membuat staf dan keluarganya terpaksa mengungsi. Ketidakamanan finansial bagi para pendidik anak usia dini – hampir setengahnya bergantung pada bantuan publik – berarti mereka kekurangan sumber daya untuk pulih dengan cepat dari bencana. Hal ini menciptakan lingkaran setan: ketika pengasuh tidak stabil, anak-anak yang mereka layani juga menghadapi risiko yang lebih besar.

Perlunya Investasi Proaktif

Solusinya, menurut para ahli, terletak pada peningkatan investasi publik di semua tingkat pemerintahan. Namun, mengingat kendala politik dan ekonomi saat ini, hal ini mungkin tidak realistis. Langkah-langkah yang lebih mendesak termasuk mengintegrasikan ketahanan iklim ke dalam tata kelola lokal dan membangun jaringan dukungan masyarakat yang lebih kuat.

“Kita perlu beralih dari manajemen krisis reaktif ke perencanaan proaktif,” kata Hailey Gibbs dari Center for American Progress. “Mendukung para pendidik usia dini sangatlah penting, karena mereka adalah fondasi bagi keluarga-keluarga rentan dalam menghadapi tantangan-tantangan ini.”

Pada akhirnya, mengatasi dampak perubahan iklim terhadap anak-anak dan orang yang merawat anak tidak hanya memerlukan tindakan lingkungan hidup namun juga komitmen mendasar untuk melindungi mereka yang paling berisiko. Kegagalan untuk melakukan hal ini akan melanggengkan siklus ketidakstabilan dan kerugian, sehingga generasi muda akan menanggung beban krisis yang tidak mereka ciptakan.

Попередня статтяPemburu Bigfoot: Sains Serius di Pinggiran
Наступна статтяLegiun Romawi: Pionir Kucing Rumah Eropa yang Tidak Mungkin