Jaringan Listrik Bulan Mulai Terbentuk: Energi Nirkabel untuk Misi Bulan di Masa Depan

43

Perlombaan untuk membangun infrastruktur listrik yang andal di Bulan semakin cepat. Perusahaan rintisan dirgantara Kanada, Volta Space Technologies, akan menguji sistem transmisi daya nirkabelnya di atas pesawat pendarat Blue Ghost milik Firefly Aerospace, yang dijadwalkan diluncurkan menuju Kutub Selatan bulan pada akhir tahun 2026. Hal ini menandai langkah penting menuju realisasi “jaringan listrik” fungsional yang penting untuk eksplorasi bulan yang berkelanjutan dan, pada akhirnya, pemukiman manusia.

Tantangan Kekuatan Bulan

Bulan menghadirkan tantangan kekuatan yang unik. Berbeda dengan Bumi, bumi mengalami periode kegelapan yang berkepanjangan—kira-kira selama 14 hari Bumi—di mana panel surya menjadi tidak berguna. Malam hari di bulan dapat menurunkan suhu hingga -410°F (-246°C), sehingga menyulitkan penyimpanan energi konvensional. Daya listrik yang andal bukan hanya tentang menjaga lampu tetap menyala; ini tentang memanaskan peralatan, mencegah kegagalan, dan memastikan pengoperasian yang berkelanjutan selama kondisi sulit ini.

Solusi Nirkabel Volta: LightGrid

Pendekatan Volta, yang dijuluki LightGrid, melibatkan pancaran energi matahari dari satelit yang mengorbit ke penerima (LightPorts) yang dipasang pada penjelajah bulan, pendarat, dan kendaraan lainnya. Perusahaan mengklaim sistem ini dapat menyediakan pasokan listrik yang stabil bahkan selama malam panjang di bulan. Misi Firefly yang akan datang akan menjadi ujian penting, memvalidasi apakah teknologi tersebut dapat berfungsi di lingkungan bulan yang sebenarnya.

CEO Volta Justin Zipkin menyatakan, “Kolaborasi ini memungkinkan kami membuktikan receiver LightPort kami di lingkungan bulan yang sebenarnya dan selangkah lebih dekat untuk menghadirkan jaringan listrik yang sepenuhnya terintegrasi untuk bulan.” Meskipun rincian mengenai keluaran energi yang diharapkan masih belum jelas, perusahaan memperkirakan bahwa tiga satelit kecil di orbit bulan rendah akan cukup untuk menggerakkan kendaraan penjelajah. Meningkatkan jangkauan ini akan memerlukan armada yang lebih besar.

Pendekatan yang Bersaing: LunaGrid dan Tenaga Nuklir

Volta tidak sendirian dalam mengejar solusi tenaga bulan. Astrobotic sedang mengembangkan LunaGrid, sebuah sistem stasiun pembangkit tenaga surya yang dihubungkan dengan kabel transmisi dan dilayani oleh robot bergerak kecil. Sementara itu, NASA secara agresif mengembangkan reaktor fisi berkekuatan 100 kilowatt untuk digunakan pada akhir dekade ini, sebuah arahan yang didorong oleh kebutuhan akan energi yang dapat diandalkan. Tiongkok dan Rusia juga secara aktif mengembangkan reaktor nuklir mereka di bulan, hal ini menggarisbawahi pentingnya pengamanan sumber daya listrik di bulan.

Lanskap Bulan yang Meluas

Pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan dirgantara swasta seperti Firefly, Intuitive Machines, dan ispace mempercepat akses ke bulan. NASA sendiri memiliki kontrak untuk 15 pengiriman komersial ke bulan pada tahun 2030. Misi ini tidak terbatas pada solusi energi; hal ini juga mencakup pembangunan jaringan sel bulan dan peluncuran spektrum, yang menandakan dimulainya lingkungan bulan yang lebih padat dan saling berhubungan.

Pengembangan habitat bulan yang berfungsi penuh kemungkinan akan memerlukan pendekatan hibrida, yang mengintegrasikan transmisi nirkabel, jaringan kabel, dan potensi tenaga nuklir untuk menciptakan sistem energi yang tangguh dan andal. Kepemimpinan awal Volta dalam misi Firefly mungkin tidak bertahan lama, namun ini merupakan langkah penting untuk menjadikan Bulan sebagai tujuan yang layak bagi kehadiran manusia dalam jangka panjang.

Попередня статтяOrca di Tepi Ambang: Perjuangan Menyelamatkan Budaya yang Terancam Punah
Наступна статтяKerajaan AI: Bagaimana Ambisi OpenAI Membentuk Kembali Dunia